Aku harap 2 april 2012 lalu menjadi kali terakhir aku menangis karena disakiti oleh seorang lelaki yang tidak bertanggung jawab. Ah, iya. Semua orang pasti pernah menangis dan pernah merasa teramat bodoh pada waktu - waktu tertentu. Ya, aku memang mengenalnya dengan sangat singkat, tapi itu tidak menjadi jaminan bahwa rasa sayang yang aku miliki tak sedalam perkenalan kami. Aku menyesali, mengapa dia begitu bisa dengan mudah dicintai tanpa syarat, hingga kini kisah cinta kami pun begitu singkat, bahkan lebih singkat dari cerita cinta Artis ABG itu. Malam itu aku menangis lama, ada luka yang terkoyak saat itu, AJ hanya mengirimiku sms yang cukup panjang, menjelaskan masalah kami dan kenapa kami harus putus dengan media yang begitu mudah, SMS, tanpa makna. Aku kembali termenung, sebegitu tidak pentingnya kah aku baginya? semudah itu kah aku dimatanya? hingga ia hanya perlu memutuskan hubungan kami lewat SMS?aku menangis, menyesali dan tak berhenti mencari alasan, mengapa aku?mengapa harus aku yang ia sakiti?mengapa aku yang ia permainkan perasaannya?mengapa ah..dan hingga larut aku pun tak menemukan alasannya mengapa harus aku. Ku tekan layar HP ku, ku ketik sms demi sms meminta waktu 5menit saja untuk bicara dengannya untuk yang terakhir kali, namun ia tak juga menjawab panggilanku. Aku, saat itu begitu kalap, terkuasai emosi. Ku minta bantuan pada adik2-annya agar menyuruhnya mengankat telponku dan memberikan aku waktu 5menit untuk bicara dan setelah itu aku berjanji tak akan mengganggunya lagi. Dalam letih dan lemas karena tidak sedikitpun makanan yang masuk ke perutku dari siang, aku terus menangis, memohon - mohon agar dia mengangkat telponku, harga diri?ah entah kemana ia perginya malam itu. Tangisku semakin menjadi saat malam semakin larut, lalu akhirnya AJ menelponku, ku jawa salamnya dan ku cecar ia dengan pertanyaan2 yang sama, ya "kenapa harus aku?" suaraku terbata, air mataku mengalir deras mencecarnya, tapi kalian tahu?tak sedikitpun kata maaf terucap dari mulut AJ, entahlah terbuat dari apa hatinya, bahkan merasa bersalahpun ia tidak rasakan. Aku sakit lagi saat itu, lelah, kantuk , dan lemas mengendalikan tubuhku, tapi terselip lega disana, karena paling tidak apa yang ingin aku katakan sudah ku keluarkan semua.
Ah AJ, andai kau tahu setulus apa rasa sayangku padamu saat itu. Aku tak yakin ada yang mampu menyayangimu seperti aku. Tanpa syarat, tanpa balas yg ku harap. Aku hanya ingin kau tak sakiti aku saja. Namun semua sudah terlanjur terkoyak, kacau dan porak poranda. Kau, AJ adalah satu2nya orang yang telah membuat aku begitu terluka, aku tak akan lupakan itu. Teruslah hidup dalam keegoisanmu, maka kau akan temukan wanita yang sama egoisnya dengan dirimu, yang menganggap bermain2 dengan hati adalah hal biasa. AJ, aku hanya akan mencintaimu satu kali dan itu adalah kemarin, meski aku tahu dan sadar ternyata aku tak pernah kau cintai.
Ah AJ, andai kau tahu setulus apa rasa sayangku padamu saat itu. Aku tak yakin ada yang mampu menyayangimu seperti aku. Tanpa syarat, tanpa balas yg ku harap. Aku hanya ingin kau tak sakiti aku saja. Namun semua sudah terlanjur terkoyak, kacau dan porak poranda. Kau, AJ adalah satu2nya orang yang telah membuat aku begitu terluka, aku tak akan lupakan itu. Teruslah hidup dalam keegoisanmu, maka kau akan temukan wanita yang sama egoisnya dengan dirimu, yang menganggap bermain2 dengan hati adalah hal biasa. AJ, aku hanya akan mencintaimu satu kali dan itu adalah kemarin, meski aku tahu dan sadar ternyata aku tak pernah kau cintai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar