Astaghfirullahaladzim..
Ku tarik nafasku dan ku hembuskan berat...ya hariku akhir - akhir ini memang terasa agak berat dari biasanya, bahkan tak jarang otak dan mataku ku paksakan berifkir dan terjaga hingga larut malam. Alhasil demam pun menjangkitiku, Adam ah ya adik ke 1ku yang kini beranjak dewasa dan telah lulus dari SMK, seperti halnya aku, Adampun ingin langsung bekerja begitu lulus sekolah dan kuliah setelah memiliki penghasilan sendiri. Namun jalan yang harus adam tempuh tidak semulus jalanku, ah ya entahlah apa yang menjadi asbabnya, tapi yang ku yakini adalah bahwa rezeki setiap makhluk sudah diatur sedemikian rupa oleh Yang Maha Kaya, tak akan tertukar dan selalu berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Bahkan meski kakak beradik sekalipun.
Adam ya, ku harap ia mau belajar dewasa dan mengerti bahwa kesuksesan tidak bisa di dapat dengan instan, ya lihat saja analogi sederhana dari minum kopi instan, untuk meminum secangkir kopi kemasan yang instan, dibutuhkan suhu air yang mendidih sekitar 100 derajat celcius agar kita bisa menikmati kopi tersebut dengan nikmat. Untuk itu menuju suksespun sama, butuh proses yang tidak mudah agar bisa menuju kesuksesan tersebut. Apalagi Adam adalah laki - laki yang seyogyanya punya benteng pertahanan yang kuat, yang tak mudah menyerah hanya karena terpaan cibiran dan bayang2 kegagalan yang dialami selama ia berproses. Aku tahu ini menyakitkan bagi adam, tapi tahukah kau, dam? bahwa disini ada aku, kakakmu yang selalu berusaha mengusahakan sebaik mungkin apapun itu untukmu yang siap mendengarkan sejuta keluh kesahmu dan dengan senang hati bangun dipenghujung malam hanya untuk mendo'akan segala yang terbaik untukmu. Pesanku, jangan menyerah sekarang, jangan! Ini masih terlalu dini untukmu menyerah, kau, baru saja masuk ke gerbang kehidupan yang sesungguhnya, sabar dan terus berusaha juga berdo'a, aku yakin jika kau tetap berusaha dan berdo'a Alloh tidak akan menyianyiakan usahamu, Husnudzonlah, dek. Husnudzon pada-Nya.
Ku tarik nafasku dan ku hembuskan berat...ya hariku akhir - akhir ini memang terasa agak berat dari biasanya, bahkan tak jarang otak dan mataku ku paksakan berifkir dan terjaga hingga larut malam. Alhasil demam pun menjangkitiku, Adam ah ya adik ke 1ku yang kini beranjak dewasa dan telah lulus dari SMK, seperti halnya aku, Adampun ingin langsung bekerja begitu lulus sekolah dan kuliah setelah memiliki penghasilan sendiri. Namun jalan yang harus adam tempuh tidak semulus jalanku, ah ya entahlah apa yang menjadi asbabnya, tapi yang ku yakini adalah bahwa rezeki setiap makhluk sudah diatur sedemikian rupa oleh Yang Maha Kaya, tak akan tertukar dan selalu berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Bahkan meski kakak beradik sekalipun.
Adam ya, ku harap ia mau belajar dewasa dan mengerti bahwa kesuksesan tidak bisa di dapat dengan instan, ya lihat saja analogi sederhana dari minum kopi instan, untuk meminum secangkir kopi kemasan yang instan, dibutuhkan suhu air yang mendidih sekitar 100 derajat celcius agar kita bisa menikmati kopi tersebut dengan nikmat. Untuk itu menuju suksespun sama, butuh proses yang tidak mudah agar bisa menuju kesuksesan tersebut. Apalagi Adam adalah laki - laki yang seyogyanya punya benteng pertahanan yang kuat, yang tak mudah menyerah hanya karena terpaan cibiran dan bayang2 kegagalan yang dialami selama ia berproses. Aku tahu ini menyakitkan bagi adam, tapi tahukah kau, dam? bahwa disini ada aku, kakakmu yang selalu berusaha mengusahakan sebaik mungkin apapun itu untukmu yang siap mendengarkan sejuta keluh kesahmu dan dengan senang hati bangun dipenghujung malam hanya untuk mendo'akan segala yang terbaik untukmu. Pesanku, jangan menyerah sekarang, jangan! Ini masih terlalu dini untukmu menyerah, kau, baru saja masuk ke gerbang kehidupan yang sesungguhnya, sabar dan terus berusaha juga berdo'a, aku yakin jika kau tetap berusaha dan berdo'a Alloh tidak akan menyianyiakan usahamu, Husnudzonlah, dek. Husnudzon pada-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar