Barangkali salahku karena terlalu ingin mendapatkanmu, hingga aku mengabaikan-Nya.
Barangkali salahku karena hanya berfokus pada bagaimana cara menjaga apa yang kumiliki bersamamu, hingga Dia kini cemburu padaku.
Jadi sungguh, tiada bersalah jika kini Dia ingin aku kembali seutuhnya pada-Nya. Menjadi sosok yang Dia Inginkan, yang tak pernah alfa berkhalwat dengan-Nya disepertiga malam. Iya, dengan ini..sakit yang mungkin menghinggapi tubuh ini, Dia ingin aku kembali kepada-Nya, Dia merindukan aku yang dulu, Dia ingin mendidikku kembali dengan cara-Nya.
Kamu benar, kita dipersatukan karena-Nya, jadi bagaimana mungkin aku bisa lalai untuk terus merebut perhatian dan kasih sayang-Nya. Kamu milik-Nya, pun denganku. Aku menginginkan mu pun denganmu, jadi pasti akan lebih baik dan mudah jika kita sama - sama meminta kepada-Nya untuk tetap mempersatukan kita dalam ridho-Nya.
Aku, entahlah apa yang terjadi denganku akhir - akhir ini. Mudahnya aku berfikir negatif tentang diriku membuat aku sakit sendiri. Kekhwatiran - kekhawatiran akan mimpi indah yang telah tersususun rapi membuatku menjadi sedemikian kacau. Iya barangkali benar apa katamu, orientasi hidupku terlalu dominan kepadamu, hingga Dia cemburu dan mencabut ketenangan jiwaku akhir - akhir ini.
Cukup, iya cukuplah ku sesali semua lalaiku pada-Nya kali ini. Sekarang waktunya aku untuk meraih cinta-Nya lagi, aku mencoba untuk tak khawatir kehilanganmu, karena jodoh adalah keniscayaan bagi orang - orang yang percaya dan memasrahkannya kepada-Nya.
Ya Rabb, aku mencintai-Mu..sungguh jangan cemburui aku lagi dengan sedemikian. Akan ku perbaiki segala alfaku, akan ku usahakan agar Kau kembali mencintaiku dan memberikan ketentraman dalam jiwaku.
Barangkali salahku karena hanya berfokus pada bagaimana cara menjaga apa yang kumiliki bersamamu, hingga Dia kini cemburu padaku.
Jadi sungguh, tiada bersalah jika kini Dia ingin aku kembali seutuhnya pada-Nya. Menjadi sosok yang Dia Inginkan, yang tak pernah alfa berkhalwat dengan-Nya disepertiga malam. Iya, dengan ini..sakit yang mungkin menghinggapi tubuh ini, Dia ingin aku kembali kepada-Nya, Dia merindukan aku yang dulu, Dia ingin mendidikku kembali dengan cara-Nya.
Kamu benar, kita dipersatukan karena-Nya, jadi bagaimana mungkin aku bisa lalai untuk terus merebut perhatian dan kasih sayang-Nya. Kamu milik-Nya, pun denganku. Aku menginginkan mu pun denganmu, jadi pasti akan lebih baik dan mudah jika kita sama - sama meminta kepada-Nya untuk tetap mempersatukan kita dalam ridho-Nya.
Aku, entahlah apa yang terjadi denganku akhir - akhir ini. Mudahnya aku berfikir negatif tentang diriku membuat aku sakit sendiri. Kekhwatiran - kekhawatiran akan mimpi indah yang telah tersususun rapi membuatku menjadi sedemikian kacau. Iya barangkali benar apa katamu, orientasi hidupku terlalu dominan kepadamu, hingga Dia cemburu dan mencabut ketenangan jiwaku akhir - akhir ini.
Cukup, iya cukuplah ku sesali semua lalaiku pada-Nya kali ini. Sekarang waktunya aku untuk meraih cinta-Nya lagi, aku mencoba untuk tak khawatir kehilanganmu, karena jodoh adalah keniscayaan bagi orang - orang yang percaya dan memasrahkannya kepada-Nya.
Ya Rabb, aku mencintai-Mu..sungguh jangan cemburui aku lagi dengan sedemikian. Akan ku perbaiki segala alfaku, akan ku usahakan agar Kau kembali mencintaiku dan memberikan ketentraman dalam jiwaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar