Jumat, 29 Juni 2012

Selaksa Cerita Senja Itu

Jakarta, 28 Juni 212.
J.co lokasari.

Ah ya, takdir, ya benar semua karena takdir-Nya yang Dia kemas dalam skenarionya yang apik. Dua orang yang tidak saling kenal awalnya, dan hanya saling berkomunikasi lewat jejaring sosial yang limited. Pada akhirnya memberanikan diri untuk menguji keyakinan mereka atas ketentuan Tuhan mereka dengan bertemu di sebuah sudut keramaian mangga besar, Jakarta.
Ba'da maghrib itu, si perempuan beruntung  menunggu dengan perasaan yang begitu pasrah pada Tuhannya, menanti si Laki - laki datang memenuhi janjinya. Tak ada ragu sedikitpun yang terselip di hati si perempuan, ia tetap kalem menunggunya. Mereka menggadaikan kepercayaan mereka atas jodoh kepada Tuhan mereka, dengan berbekal keyakinan bahwa "Jika memang sudah jodoh, pasti bertemu" ya keyakinan yang mereka ambil dan simpan lekat di hati mereka yang malam itu hendak bertemu tanpa komunikasi sedikitpun sejak pagi hingga petang itu. Ah tidak, ini tentu saja bukan gambling, ini hanya sebuah bentuk pembuktian sebesar apa keyakinan mereka atas Tuhan mereka yang maha tau apa yang terbaik bagi hamba-Nya.

Pukul 18.35, jam di lengan kanan si perempuan menunjukan angka itu. Masih dengan perasaan yang mulai merah jambu, si perempuan menunggu dengan sabar sambil menikmati yoghurt favoritenya, tapi si lelaki itu tak muncul juga. Satu sisi hatinya berkata "sudahlah, pulang saja sekarang, dia pasti tak akan datang", namun sisi hatinya yang lain berujar "ah, sabar...aku yakin dia akan dtang sebentar lagi", 18.50 kini angka itu muncul di jam tangannya, si perempuan berusaha menenangkan dirinya sendiri dengan menghubungi sahabat terbaiknya, ya dia mengusir bosan dengan bercakap - cakap ringan dengan sahabatnya, tetap dengan hati yang sudah terpasrahkan, bahwa apapun yang terjadi malam ini, bertemu atau tidak, tentu saja ini sudah jadi ketentuan yang terbaik dari Tuhannya yang maha baik. Lalu entah pada detik keberapa, ketika si perempuan sibuk berBBMan dengan sang sahabat, muncul lah sesosok pria tegap dengan polo shirt birunya menghampirinya. Si perempuan mendongak, lalu seketika rasanya jantungnya berhenti berdegup saat si Pria mengulurkan tangannya. Namun itu tak berlangsung lama, karena si perempuan dengan cepat mencoba mengendalikan dirinya kembali. Dan ajaib, seketika mereka langsung akrab, si Pria yang memang nampak cerdas begitu memukau si Perempuan. Banyak cerita yang mengalir dari bibir pria yang memiliki tanda di bola matanya sebelah kanan atas, persis dengan yang dimiliki si perempuan, hanya saja tanda si perempuan ada di kanan pojok. Entahlah apa maksud dari semua itu, yang jelas malam itu mereka berdua larut dalam diskusi - diskusi dan cerita - cerita tentang diri mereka berdua yang kini telah jadi "kita". Sepertinya singkat cerita mereka berujung jadi "kita" tapi mereka optimis akan menapaki perjalanan hidup yang panjang bersama - sama sebagai kita dalam rel kehidupan yang sama.

2 komentar:

  1. Lama gak mengunjungi blog ini, kemampuan menulis Lea makin matang aja nih. Mantabs, keren dah.

    Selamat ya udah menemukan calon, semoga nanti memang jadi jodohnya. Kalaupun tidak, akan ada yg terbaik. ^-^
    Jalani semuanya dengan baik, semoga barokah.

    BalasHapus
  2. iya, Mas..syukran yah sudah mampir :D

    Semoga memang beliau jodoh saya, aamiin :D

    BalasHapus