Selasa, 22 Mei 2012

Mata Beringin itu..

Aku..
Mengagumimu diam - diam. Berbincang denganmu merupakan hal mewah bagiku. Senyum itu, ya senyum yang selalu kau lukis tipis saat mata kita tak sengaja beradu, mampu membuatku tetap cengar cengir sendiri meski kau sudah berlalu. Teduh, ya sorot matamu itu tajam tapi meneduhkan, Hey! kenapa? ya kenapa kau begitu mudah untuk dicintai? Aku yakin, aku bukan satu - satunya wanita yang langsung jatuh hati saat melihat teduh wajahmu dan santun gayamu. Ah, ya aku juga sudah dengar dari kawanmu, bahwa bukan satu atau dua wanita yang tak segan menyatakan cintanya padamu, tapi tentu saja kesetiaanmu pada, ya wanita yang telah kau janjikan untuk kau temani dunia akhirat mengalahkan egomu untuk mencari cinta lain yang lebih berwarna.
Kau, ya kau mata bringin, seandainya jiwa manusiamu lebih dominan didirimu daripada jiwa malaikatmu, maka aku yakin, bukan hal yang sulit untuk mencurangi wanitamu. Tapi, tentu saja kau tak lakukan itu. Ah, mata beringin, tahu kah kau? kesetiaanmu terhadap wanitamu membuat aku semakin mengagumimu dalam diam. Seandainya Tuhan menduplikatkan dirimu, maka aku tak menolak jika sosok itu dihadirkan ke duniaku dan ditakdirkan untuk mengisi hari - hariku, tentu saja dengan status yang berbeda denganmu. Ah, kau tahu mata beringin, tidak ada yang lebih menyenangkan bagiku selain memergokimu shalat dengan khusu ditempat yang jauh dari keramaian. Tawadhumu membuat semua pada dirimu terlihat nyaris sempurna dan membuat aku kesulitan mencari alasan untuk tidak mengagumimu. Aku masih ingat saat aku memergokimu larut dalam bacaan shalatmu, wajahmu begitu sejuk, tenang dan sangat menikmati obrolanmu dengan - Nya. Katakan padaku mata beringin, salahkah aku?ya salahkah aku yang mengagumi sosok insan yang begitu mencintai Tuhannya??kau mata beringin, ya kau! kau adalah satu - satunya pria berjanggut tipis dengan kecerdasan emosi & spiritual  yang membuatku dan mungkin berpuluh - puluh wanita diluaran sana tak hentinya memuji Tuhan kami atas masterpiece -Nya begitu indah dan nyaris sempuna ini. Lalu apakah nama perasaan ini? cintakah? hmm tidak kurasa! ya kurasa ini bukan cinta, meski aku mengaguminya sejak lama. Tapi akan terlalu terburu - buru jika ku simpulkan ini cinta. Aku hanya mengaguminya sebagai sosok yang ya memang layak untuk dikagumi. Ah, iya aku suka tawanya, aku suka caranya tersenyum, berjalan dan saat ia mengiyakan kata - kataku dengan berkata "yoi", kau lucu mata beringin saat berkata seperti itu, hehehhe. Ah ya mata beringin kau adalah sosok yang membuatku tak henti mengeja kata"cerdas".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar