Minggu, 27 November 2011

I do Love you mommy and Daddy

Ku baca tiap kata yang ia kirim padaku di layar handphone ku, senyum khasnya terlintas di benakku, ah iya, aku benar - benar iri padanya, pada wanita ini. Iya iri karena beliau yang selalu mempunyai stock unlimited untuk terus berhusnudzon pada semua orang, Ibu. Ya wanita itu adalah ibuku, yang nyaris jarang sekali berprasangka buruk terhadap orang lain, hatinya bening bak pualam, dalam pembawaannya yang enerjik. Suaranya lantang ketika membangunkan kami saat kami masih kecil dulu, saat kami susah untuk disuruh shalat subuh, ya mungkin adik2 ku masih mengalaminya, Ibu ah, Ibu aku merindukanmu. Kemarin air mataku mengalir deras dan lama, hingga suhu tubuhku meninggi, ini memang kebiasaanku jika sudah mengis terlalu lama, suhu tubuhku akan meninggi, entah apa istilah medis untuk keadaanku. Yang jelas kemarin aku menangis sesaat setelah aku bertemu ayahku, ayah tercintaku, yang Gagah, juga Kuat, yang Tegas namun begitu penyayang. Nyaris seminggu kami tidak berkomunikasi, aku berfikir mungkin karena beliau masih marah padaku atas kejadian seminggu lalu, aku kepala batu begitu pula dengan Ayahku, tak satupun dari kami yang memulai untuk berbaikan lagi, gengsi membentengi kami, hingga kemarin naluriku sebagai seorang anak yang teramat dekat dan sangat menyayangi orangtuaku menggelitiku, ku tekan layar hp ku, ku tulis sebuah sms untuk beliau, tak lama beliau membalas smsku memberitakan bahwa beliau sedang on the way ke tempat kostku, ada sejuk ada bahagia bercampur di dadaku, bukan, bukan karena aku tahu Ayahku akan datang dengan membawa pesananku, tapi aku bahagia karena akhirnya beliau tak marah lagi padaku. 15menit berlalu, dari balkon atas kamarku, aku melihat Ayahku memarkir motornya di depan kostanku, aku melihat wajahnya, sejuk, tampan, namun ada gurat - gurat kelelahan di wajahnya, beliau dengan semangat dan senyum yang tergaris meski tipis menyerahkan beberapa bungkusan untukku, ada sesuatu yang terasa begitu sakit di relung hati terdalamku, inikah? inikah pria baik berhati pualam yang kerap kali ku labeli macam2 dan ku suudzoni saat aku dan beliau bersitegang?Allohu Akbar, kerdilnya aku, piciknya aku, rasanya aku seperti ditampar Alloh, seperti ditunjukan oleh Alloh betapa seorang pria yang dalam darahku terdapat darahnya adalah seorang yang tulus dan amat menyayangiku dalam kerasnya, dalam segala ketegasannya, dalam segala....ahhh... Alloh cintai ayahku, cintai juga ibuku, berikan kedua orangtuaku umur yang panjang dan kesehatan selalu, agar aku bisa membahagiakan mereka dengan hal - hal yang mereka inginkan, Rabb, meski kami tinggal berjauhan tapi aku mendedikasikan seluruh sisa usiaku ini untuk kebahagiaan mereka. Jagalah mereka ya Rabb, cintai kedua orang tuaku, cintai mereka seperti mereka yang cintanya tak pernah berkurang sedari aku kecil hingga saat ini kepadaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar