Jumat, 09 September 2011

aaarghhhhhh..HONESTLY, aku mencintai 14...juga mimipi kami kemarin tentang 140314...tapi kemudian semuanya buyar oleh suatu keadaan yang menyulitkan langkah kami, -ah aku tepatnya- untuk mewujudkan mimpi itu. Dia adalah satu - satu nya orang yang bisa aku cintai dengan hati yang penuh, hingga aku pernah merasa benar - benar bersyukur Allah mempertemukan kami. Aku mencintainya dengan tulus dan ku gunakan segenap hatiku untuk memahaminya, dan dia pun begitu. Keceradasannya, kelembutannya, dan kesholihannya adalah bonus - bonus yang aku dapat karena telah mencintainya tulus. Rabb, boleh aku meminta untuk dikembalikan pada keadaan yang lalu,,yaaa,,sekitar setahun yang lalu, saat dimana aku masih bersama si 14 itu, masih bersama - sama merencanakan sebuah master plan untuk menggapai ridho Mu bersama - sama, atau bolehkah aku mengabaikan perasaan keluarga besarku, dengan memaksa untuk tetap bersama mewujudkan mimpi - mimpi kami dengan 14? Rabb, Rabb, Raabbbbbbb..
Masalah hati selalu membuatku ingin lari saja dari fatamorgana yang membuatku silau dan kelelahan ini, sungguh jika saat ini ku ikuti keinginan keluargaku, maka aku akan kehilangan hati nurani dan ruh sebuah hubungan, yaitu CINTA. Aku tahu, ini adalah sebuah hal yang klasik, namun aku tak berani berspekulasi tentang masa depanku, which is tentang sebuah pernikahan yang akan ku jalani tanpa ruh itu. Rabb, sungguh tak ada yang salah dengan pilihan mereka, semua yang ada padanya adalah bonus - bonus yang aku dapat saat aku mencintai 14, tapi apa yang ia miliki tidak membuatku merasakan ruh itu sedikitpun. Lalu apa yang salah?siapa yang harus dipersalahkan?haruskah aku membunuh jiwaku sendiri, lalu hidup bersamanya selamanya tanpa ruh itu?dia orang yang baik, meski tak bisa ku bandingkan dengan 14, karena itu memang mungkin aku harus membahagiakan dia dan orang - orang yang memilihkannya untukku. Sungguh jika tidak ku ingat akan Surgamu, tak kan ku genggam 2 kunci itu, Syukur dan Sabar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar