Selasa, 03 April 2012

Pertemuan itu..

Hei, AJ..
Aku sembunyikan luka ku di sini..
Ku lebur senyumku di sini..tertutupi luka dari mu..

Hei, AJ..
Di sini, aku tak lagi bisa berpura - pura tersenyum.
Tak lagi perlu sok tegar dengan 'pukulanmu' ini..

Ah, AJ..
Aku akui ini salahku, ya tak sepenuhnya salahmu..
Aku terlalu cepat menyayangimu, terlalu cepat merasa nyaman denganmu..

Ah, AJ..
Aku terlalu cepat merasa bahagia denganmu,
Hingga aku yakin kau adalah orang yang tepat untukku

Ah, AJ..
Tapi aku tetap bersyukur..mensyukuri kebersamaan kita
Kebersamaan kita yang cepat dan singkat..

AJ..
Meski begitu aku tetap terluka,,terluka dan dalam..
Bahkan kadang aku khawatir, jika sampai aku akan tiba dalam satu kondisi..
Kondisi dimana saat aku mengingatmu, lalu aku sudah tak sanggup menangis lagi..
Karena hatiku tlah terlanjur terluka..hingga untuk menangis, air matakupun enggan untuk keluar..

Ah, AJ..
ku akui, aku pernah bahagia denganmu..
Ya aku pernah bahagia denganmu..
Jadi aku rasa tak adil jika aku mencaci keputusanmu..

AJ..
meski aku tak mengerti mengapa harus aku yang kau sakiti?
Tidak kah kau percaya bahwa kadang tak perlu waktu waktu lama untuk kita memutuskan untuk mencitai seseorang..

AJ..
aku tidak akan cepat - cepat mencari penggantimu, tidak AJ.
Aku takut, aku takut jika aku sadar bahwa ternyata banyak bagian hatiku yang kau bawa pergi begitu saja.

AJ..
jangan sepelekan perasaanku..
Jangan sepelekan pertemuan kita yang singkat itu..
Aku yakin suatu saat nanti kau akan fahami ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar