Minggu, 01 April 2012

Sorot Mata Itu Bukan Cinta

Ternyata sorot mata itu bukan sayang, bukan cinta, seperti yang aku tebak dalam hatiku.
Ternyata tutur kata manis dan sopan itu bukan kedewasaaan, seperti yang aku yakini dulu.
Ternyata kata sayangnya semu, bukan zahir seperti perasaanku padanya.

Sesuatu yang mudah didapat memang akan lebih mudah terlepas. Ya aku belajar banyak hal darinya, dari seorang A.J yang tampan, yang nampak digilai oleh wanita - wanita cantik, bahkan yang tak cantik sekalipun seperti aku.

Perkenalan kami yang tak biasa, juga masa pendekatan kami yang singkat, membuat usia hubungan kamipun lebih singkat dari angin kemarau yang hanya numpang lewat.

Aku, adalah seseorang yang cukup sulit untuk jatuh cinta, biasanya. Namun saat dia mulai intens mendekat padaku, memberikan perhatian2 layaknya sesorang yg mencinta, akhirnya membuatku luluh hingga hatiku porak poranda sekarang.

Dia adalah seorang pria tampan dengan segala pesona fisik yang mampu membutakan mata hati seorang wanita yang mengagguminya. Mungkin ia tak cukup siap dengan komitmen, atau mungkin ia juga lupa bahwa ia memiliki seorang adik perempuan, sehingga ia bisa dengan tanpa rasa bersalah yang menggunung, menyakiti aku yang telah begitu dalam mencintainya.

Jika boleh aku membandingkan dengan mantan2ku yg sebelumnya, maka AJ adalah satu2nya orang yg begitu jahat padaku, haruskah aku menyumpah serapahinya atas kelakuannya yang sungguh tidak dewasa ini? aku rasa aku memang layak untuk melakukan itu, tapi sungguh Allah telah mengunci lisanku dari kata2 kotor itu, aku tak ingin kesakitanku menjadi sia - sia, aku tahu Allah berikan AJ sebagi ujian untukku, Dia ingin aku belajar, Dia juga ingin berikan aku ladang pahala, hingga jika aku sabar, maka Allah akan lebih menyayangiku. Maka aku rasa tak perlu lah aku mencacinya, membencinya berlebihan dan mendo'akan yang buruk - buruk tentang dia, aku tahun Tuhanku Allah adalah Dzat Yang Maha Adil, orang baik pasti akan Dia balas dengan baik, pun dengan orang jahat, pasti akan dibalas dengan kejahatan. Sungguh aku meyakini, tidak ada yang sia - sia dari apa yang telah Allah timpakan kepadaku lewat AJ ini.
Satu pintaku Rabbi, Ikhlaskan aku dan beri aku pengganti Agus Jamal yang jauh lebih baik segala - galanya darinya. Aku yakin Kau telah siapkan itu untukku, The right man, in the right place and in the right time! aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar